Bertani adalah kegiatan yang telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Tanaman pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, dan pertanian memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, tantangan terkait pengairan lahan menjadi salah satu hambatan yang dihadapi petani. Di desa Sawangan, kecamatan Jeruklegi, kabupaten Cilacap, inovasi dalam pengairan lahan menjadi kunci kesinambungan pertanian.
inovasi dalam Pengairan Lahan di Sumingkir
Petani di desa Sawangan telah mengembangkan sistem pengairan yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka. Mereka menggunakan teknik pengairan tetes atau drip irrigation yang mengalirkan air secara perlahan-lahan tepat pada akar tanaman. Metode ini membantu menghemat air, mengurangi kehilangan air akibat penguapan, dan meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam pertanian.
Selain itu, petani di desa Sawangan juga menggunakan sistem pengendali otomatis yang dilengkapi dengan sensor kelembaban tanah untuk mengatur irigasi tanpa adanya intervensi manusia. Sensor tersebut akan mengukur tingkat kelembaban tanah secara real-time, dan ketika tanah membutuhkan air, sistem ini akan secara otomatis mengalirkan air ke lahan pertanian. Dengan adanya inovasi ini, petani dapat menghemat waktu dan tenaga, sambil memastikan tanaman selalu mendapatkan pasokan air yang cukup.
Tak hanya itu, petani di desa Sawangan juga mengadopsi sistem irigasi berbasis energi surya untuk memompa air ke lahan pertanian. Mereka menggunakan panel surya untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk memompa air dari sumber ke lahan pertanian. Dengan menggunakan sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan ini, petani dapat mengurangi biaya operasional mereka dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Keberhasilan inovasi dalam pengairan lahan di desa Sawangan tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan pertanian, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Petani di desa ini mampu menghasilkan lebih banyak hasil panen dengan kualitas yang lebih baik, sehingga meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, adanya inovasi ini juga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan mengurangi konflik antar petani terkait penggunaan air dalam pertanian.
Secara keseluruhan, inovasi dalam pengairan lahan di desa Sawangan merupakan langkah penting dalam mencapai kesinambungan pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya alam yang ada, petani dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Inovasi ini juga dapat menjadi contoh yang baik bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan pengairan lahan dalam pertanian. Dengan adanya kesinambungan pertanian, kita dapat memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat dan mencapai kehidupan yang lebih berkelanjutan.
Sumber:
- https://www.suara.com/bisnis/2021/05/12/083000/teknologi-budidaya-pertanian-berkontruksi-masa-depan-pertanian-indonesia
- https://www.kompasiana.com/buanausaha1990/61e58a1a76977327135e8e25/teknologi-menjawab-tantangan-masa-depan-pertanian-indonesia
- https://www.researchgate.net/publication/358848760_Inovasi_Teknologi_in_Bidang_Pertanian_dan_Perubahan_Iklim_Lima_Tahun_Pertama_Rekomendasi_RAJU_Teknologi_Inovatif